KEROROPI LOVE

KEROROPI LOVE

Selasa, 18 November 2014

KOMUNIKASI LISAN (VERBAL) | softskill

#TEORI ORGANISASI UMUM






MAKALAH TENTANG :
KOMUNIKASI LISAN (VERBAL)

Nama anggota          :           SANTIKA DEWI – 18113244
                                                PRIDA MARTSELA P – 16113915
                                                FAUZI SAPUTRA - 13113330
                                                RACHMAT SANDHIWIJAYA – 17113084
                                                MUHAMMAD RIFAI – 16113104
ZULFIKAR ARIF – 19113682
REZKY GUSTAV -


KATA PENGANTAR



            Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul (KOMUNIKASI LISAN). Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah (Softskill).
 
        Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini,

Semoga makalah ini memberikan kami kekompakan ,nilai maximal pada mata kuliah ini. Amin















BEKASI, NOVEMBER 2014
Anggota Kelompok.


PENDAHULUAN

Secara umum mata kuliah ini memberikan penjelasan kepada mahasiswa bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam penggunaannya bahasa muncul bersamaan dan tak dapat dipisahkan lagi dari sarana komunikasi lainnya.
            Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog  antara orang satu”.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.











A.   PENGERTIAN KOMUNIKASI LISAN.

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena pada kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal daripada non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Komunikasi lisan digunakan manusia hampir 80% dari seluruh kegiatan manusia, baik dalam oraganisasi maupun diluar organisasi, dalam urusan formal maupun informal semuanya sering menggunakan komunikasi lisan. Inti dalam pembahasan komunikasi lisan di blog ini adalah, Komunikasi lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena sebagian dari kegiatan inti manusia.
 Didalam organisasi maupun diluar organisasi kita membutuhkan komunikasi lisan yang baik dan benar. Berkumunikasi yang baik adalah dapat menyampaikian sebuah gagasan dengan tepat dan simple, juga sopan.
 Dan bisa dikatakan baik juga jika kita bisa menerima gagasan orang lain dengan baik dan sopan juga.kumunikasi lisan membutuhkan hubungan timbalbalik baik antara pembicara dan pendengar.
Jadi kita sebaiknya berkomunikasi dengan singkat dan tepat pada tujuan (menjaga eefektifitas dalam berkomunikasi) mengunakan bahasa yang dipahami lawan bicara kita. Sehingga medapatkan komunikasi yang baik dan dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan tertentu. Pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti lisan, tulisan, audio visual ataupun gabungan dari ketiganya.
Dalam komunikasi lisan, pola komunikasi sangat menentukan pilihan kata yang dipergunakan.
 Organisasi yang hubungan antar unit kerjanya cukup formal, maka bahasa yang dipilih biasanya lugas dan eksplisit. Kata-kata maupun idiom yang dipergunakan jelas bagi siapa saja, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Artinya, kata-kata dipilih sejelas mungkin dan diusahakan yang tidak memiliki makna ganda.





B.   KOMUNIKASI LISAN ITU MENARIK DAN UNIK.

Unik dalam konteks ini mengacu kepada dua hal.  Pertama, setiap orang memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang relative berbeda ketika berkomunikasi.  Kebiasaan itu dibentuk dari pengetahuan, pengalaman, potensi, serta karakter seseorang.  Adapun kebutuhan, datangnya dari tujuan dan harapan yang timbul dari diri seseorang ketika berkomunikasi.  Termasuk ke dalam kebutuhan adalah keinginan untuk di akui, dihibur, diberi idea tau informasi, didukung atau dimotivasi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, wajarlah bila seorang ahli komunikasi, Thomas Hora, mengatakan bahwa untuk dapat dipahami orang lain sesorang perlu memahami orang itu dengan baik (Gamble dan Gamble, 1990 : 19)
Keunikan yang kedua, suatu peristiwa atau pengalaman komunikasi yang pernah terjadi tak akan dapat terulang lagi dengan cara yang sama persis.  Pengalaman itu berubah.  Suatu tindak komunikasi tertentu akan mempengaruhi perubahan para pelakunya sehingga kegiatan itu tidak akan dapat terjadi lagi dengan cara yang serupa.

Komunikasi merupakan suatu proses yang dinamis
Sebagai suatu proses, komunikasi adalah suatu aktivitas yang selalu berubah, terus-menerus, tak pernah benar-benar tuntas, dan tidak selalu jelas awal-akhirnya. Peristiwa yang dialami sebelumnya sekalipun yang tidak disadari mempengaruhi komunikasi yang terjadi saat itu, dan peristiwa komunikasi saat ini akan mempengaruhi peristiwa dan situasi komunikasi saat mendatang.  Proses itu disebut dinamis karena semua factor yang terlibat dalam komunikasi orang, latar (tempat dan waktu), peristiwa, perilaku, media secara terus menerus berinteraksi.

Komunikasi itu terikat konteks
Yang dimaksud dengan konteks disini adalah segala sesuatu yang melingkupi peristiwa komunikasi.  Termasuk ke dalamnya adalah situasi komunikasi, tradisi atau adat istiadat, dan budaya masyarakat.  Ketidakberhasilan komunikasidapat terjadi karena para pelaku komunikasi tidak  memahamidengan hal-hal tersebut.  Wujudnya dapat berupa kesalahpahaman atau ketersinggungan yang dapat mengakibatkan ketidaksampaian pesan.





Komunikasi itu simbolik
Kesimbolan itu karena pada dasarnya manusia berpikir dan berlaku simbolis. Symbol atau lambing merupakan susuatu yang digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang disepakati para pemakainya.  Dengan symbol manusia dapat berkomunikasi untuk mengungkapkan berbagai hal secara tak terbatas.
Symbol itu dapat berupa bahasa, gerak tubuh, ekspresi muka, gambar, warna, aroma, busana, atau kode-kode tertentu.  Raut wajah, lambaian tangan, kerdipan mata, cara berdiri atau berjalan, dan gerakan tuuh lainnya merupakan symbol untuk menunjukan perasaan, pikiran, atau sikap seseorang.  Warna dapat menunjukan unsur politik tertentu, kematian dan kegembiraan.  Begitu pula dengan aroma, seperti bau kemenyan dan parfum, dapat menunjukan makna atas suasana tertentu.
Diantara sekian banyak symbol, bahasa merupakan symbol yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi.  Karena bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal dari yang sederhana sampai yang rumit dan dari yang konkrit hingga yang abstrak, baik yang berlangsung pada saat lampau, kini, maupun mendatang; baik untuj sesuatu yang bersifat factual ataupun khayal.


Komunikasi merupakan suatu transaksi
Sebagai suatu transaksi, di dalam komunikasi terjadi proses kegiatan menyampaikan dan menerima pesan.  Di situ ada orang atau pihak yang berperan sebagai penyampai dan penerima pesan.  Masing-masing pasti memiliki kepribadian, pengalaman, suasana hati, kesan, dan harapan yang tidak selalu sama.  Selain itu, para pelaku komunikasi memainkan peran tertentu.  Apa yang kita perankan ditentukan oleh masyarakat (norma sosial), hubungan pribadi, serta ukuran yang mengendalikan segala sesuatu dari pemilihan kata sampai dengan bahasa tubuh.
Atas dasar itu, keberhasilan suatu komunikasi akan ditentukan oleh kemampuan komunikator menyesuaikan diri dengan mitra komunikasinya dan peran yang dimainkan, tujuan, serta situasi dan konteks.

 Fungsi Komunikasi
Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk fungsi komunikasi adalah berikut ini.
1. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelaku, seperti sedih, gembira, senang dan  benci.
2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayu, nasihat, adu pendapat, pembelaan diri permintaan dan perintah.
3. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan hubungan sosial, seperti sapan, basa-basi, simpati dan penghiburan.
4. Fungsi informatif, yaitu  aktivitas komunikasi untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian  pelajaran, tukar-berita dan sarasehan.
5. Funsi heuristik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti  pertanyaan atua  penjelasan mengenai suatu hal, “Pak, mengapa ikan yang hidup di laut tidak asin dagingnya?”
6.  Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan informasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa estetis (keindahan), seperti puisi, ceita, drama, dan lagu.


Ø  Komunikasi verbal digunakan pada saat :
a.)  Pada saat bertemu dan menyapa
b.)  Menjelaskan arah
c.)   Memberi perintah
d.)  Menjawab permintakan
e.)  Melayani konsumen
f.)    Menjelaskan barang-barang dan pelayanan
g.)  Menangani keluhan tamu
h.)  Membuat permintakan maaf
i.)    Berkomunikasih dengan rekan kerja




Ø   Komunikasi Lisan - Komunikasi Personal
Tahap pertama dari komunikasi lisan ialah komunikasi personal. Komunikasi personal ialah komunikasi antarindividu nan biasanya terjadi dalam suasana informal atau pergaulan sehari-hari. Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan komunikasi personal pun bisa terjadi pada saat suasana formal seperti dalam lingkungan kerja atau sekolah.
Ketika versus bicara kita ialah atasan atau guru kita, rasa hormat perlu dijaga baik dalam sikap, tuturan, maupun dalam bertindak.Oleh sebab alasan inilah komunikasi lisan sangat perlu buat dikuasai.
Di bawah ini terdapat beberapa tips buat berkomunikasi lisan secara personal agar setiap maksud atau pesan nan hendak kita sampaikan bisa diterima dengan jelas.



a. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Hilangkan Ambiguitas

Ambiguitas ialah kalimat-kalimat nan mengandung makna ganda atau banyak tafsir sehingga orang mendengar kita berbicara dapat saja salah tafsir. Penggunaan bahasa nan memiliki ambigu akan menyebabkan salah pengertian dari versus komunikasi Anda.
Dalam berkomunikasi lisan personal, sebaiknya Anda menggunakan bahasa-bahasa nan lugas dan mudah dipahami. Jangan sampai versus bicara berkerut kening saat mendengar pembicaraan Anda dan diam melongo sebab tak mampu menangkap inti pembicaraan.


b. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Bertanya buat Memastikan

Dalam komunikasi lisan personal, mengajukan pertanyaan ialah sesuatu nan lazim dan sangat diperlukan. Jika tak paham dengan apa nan diutarakan versus komunikasi, sebaiknya Anda bertanya buat meminta klarifikasi kembali maksud dan tujuan arah pembicaraannya.
Kadang seseorang merasa malu buat bertanya sebab risi dianggap tak mendengar pembicaraan oleh si kawab bicara. Namun, bertanya buat memastikan dapat sebaiknya dilakukan buat menghilangkan salah persepsi selama berkomunikasi.


c. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Catat Poin-poin Penting

Saat melakukan komunikasi lisan personal, poin-poin krusial dalam pembicaraan dan inti dari jawaban versus bicara harus dicatat dalam otak kita. Hal ini dimaksudkan agar kita tak lupa atau ngelantur ketika kita sedang diajak berbicara.
Ingat, catatlah semuanya dalam otak, bukan sebuah catatan. jangan sampai Anda sibuk mencatat poin krusial dalam sebuah catatan sementara pembicaraan masih berlangsung. Selain akan dianggap tak sopan, versus bicara Anda pun akan sedikit tersinggung.


d. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Peka Terhadap Bahasa Tubuh dan Intonasi

Dalam teori hubungan dan komunikasi disimpulkan bahwa bahasa tubuh ternyata sangat berpengaruh ketika kita sedang berbicara. Sekitar 55% jaringan komunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh, intonasi suara 38%, dan nan terkecil justru ucapan hanya 7%. Jadi, peranan nan paling krusial dalam komunikasi lisan ialah bahasa tubuh kita ketika sedang berbicara dan perhatikan sikap serta intonasi versus bicara kita.


d. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Gunakan Alat Bantu

Alat bantu dalam berkomunikasi lisan antarpersonal absolut digunakan jika memang pesan nan kita sampaikan membutuhkan sebuah peyakinan dari versus bicara kita. Alat bantu dapat berupa grafik, gambar, atau data berguna buat meminalisasi kesalahpahaman antar individu.





e. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Sampaikan Rangkuman

Rangkuman atau konklusi pembicaraan absolut dilakukan dalam komunikasi lisanterutama komunikasi formal sehingga masing-masing pihak dapat saling mengoreksi bila terjadi kesalahpahan atau kesimpangsiuran informasi.


2. Komunikasi Lisan dalam Beretorika dan Berdiskusi

Mempresentasikan ide atau gagasan dalam global kerja atau akademis di muka publik sering kali kita lakukan. Peristiwa ini niscaya berlangsung dalam keadaan formal sehinga Anda harus memberikan kesan nan baik pada kelompok individu nan menjadi versus bicara Anda.
Penyampaian materi, ide, atau gagasan harus dilakukan dengan komunikasi lisan nan baik. Berikut ini tips nan perlu Anda ketahui dalam beretorika.


a. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Persiapan nan Matang
Carilah informasi seakurat mungkin buat memenuhi isi dari materi nan akan dipresentasikan. Jangan ragu buat mencari fakta, data, dan pembenaran-pembenaran dari para pakar buat mendukung pendapat Anda. setelah Anda dapatkan seuanya, lanjutkan dengan berkomunikasi lisan nan baik.


b. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Pembukaan nan Menarik
Pembukaan nan menarik ialah kesan pertama dari penampilan Anda. Buatlah pendengar penasaran dengan informasi nan Anda sampaikan. Mungkin Anda dapat membuat sedikit lelucon dengan penyampaian komunikasi lisan nan baik agar suana sedikit cair dan akrab. Namun, sebelum lelucon ini disampaikan, harus melihat situasi dan kondisi apakah memungkinkan atau tidak.




c. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Memberikan Penekanan pada Poin-poin Penting
Poin-poin krusial harus ditekan agar orang bisa mengingat apa nan Anda bicarakan. Poin-poin krusial harus dijabarkan secara kronologis agar diakhir persentasi bisa disimpulkan dengan bijak dan orang paham dengan apa nan Anda bicarakan dan menyakininya.


d. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Gunakan Fakta
Memberikan fakta dalam berektorika ialah krusial adanya buat meyakinkan audiens. Setiap temuan fakta nan Anda dapatkan sebisa mungkin harus disampaikan seefektif mungkin. 


e. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Gunakan Alat Bantu
Gambar, grafik, dan data nan seksama absolut disampaikan dalam beretorika. Selain itu, memberikan garis-garis besar informasi kepada audiens buat membantu pemahaman mereka pun tak boleh Anda lupakan begitu saja. Sebaiknya garis-garis besar tersebut kita kemukakan di akhir presentasi Anda.


f. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi
Bahasa tubuh itu krusial dalam berkomunikasi lisan bersikaplah sangat percaya diri dan konfiden bahwa apa nan Anda bicarakan dalah kebenaran. Intonasi nan Anda gunakan saat berbicara haruslah tegas, lugas, dan padat. Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat sehingga audiens bisa menangkap informasi dengan benar.


g. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Kontak Mata
Kontak mata krusial dalam berbicara. Tataplah barang 3 sampai 5 detik tiap wajah-wajah meraka.




h. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Libatkan Audiens

Libatkan mereka dalam pembicaraan kita. dengan memberikan pertanyaaan atau meminta mereka buat mengulang apa nan kita sampaikan hal ini buat menjalin konsentrasi audiens agar tak jenuh sebab mendengarkan komunikasi satu arah.





Tidak ada komentar: