SANTIKA DEWI
18113244
TEORI
ORGANISASI UMUM 2
SISTEM
INFORMASI (SI)
UNIVERSITAS GUNADARMA
1.
Pengertian dan arti pentingnya komunikasi.
komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
Komunikasi
sangat penting, ini merupakan cara kita untuk
saling mengerti anatara manusia, komunikasi dapat terjadi jika kedua belah pihak
mengerti apa yang sedang di komunikasikan ,komunikasi tidak hanya dalam
berbicara tetapi bisa juga dalam bahasa tubuh ,bahkan orang yang mempunyai
kebutuhan kusus seperti tuna wicara , dia dapat mengerti komunikasi dalam
bahasa tubuh ,banyak jenis dari komunikasi yang nanti akan saya bahas di judul
yang kedua, selain komunikasi sangat penting untuk manusia.
kesalahan
dalam komunikasi pun dapat berakibat fatal yang biasa di sebut juga salah
paham, jika salah satu pihak menggunakan bahasa yang kurang di mengerti oleh
orang lain atau pihak kedua ,miss komunikasi ini bisa saja terjadi , contohnya
seperti saat kalian bertemu orang yang berlogat atau berbahasa jawa dengan
orang yang berbahasa batak ,bahasa batak yang terkenal akan logat bicara yang
keras ( bernada tinggi ) seperti orang marah saja, sedangkan orang jawa yang
memakai logat lembut ( bernada bicara pelan ) ,walaupun mereka memakai bahasa
yang sama misalnya bahasa indonesia ( bahasa sehari-hari ) logat bicara mereka
yang berbeda dapat di artikan ( salah paham ) jika ini terjadi maka yang
terjadi bisa perang suku ,dll dikarnakan di indonesia banyak ragam budayanya
yang memungkinkan orang indonesia banyak yang salah paham bahkan sampai perang
antar warga yang terjadi karena salah paham.
2. Jenis dan proses
komunikasi.
Berikut ini adalah jenis komunikasi :
Ø KOMUNIKASI LINIER
Jenis komunikasi ini dikemukakan
oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949
dalam buku The Mathematical of Communication.Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan
telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan
ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver).
Jenis linear berasumsi bahwa seseorang
hanyalah pengirim atau penerima.Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang
sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses
komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise),
yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama
sebuah pesan yang diterima oleh penerima.
Ø INTERAKSIONAL
interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain.Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting
bagi jenis komunikasi interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Ø TRANSAKSIONAL
Model
komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund
pada tahun 1970.jenis komunikasi ini menggarisbawahi pengiriman dan
penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi.Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim
dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Jenis komunikasi transaksional berasumsi bahwa
saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik
dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
3. Mengenai
bagaimana komunikasi yang efektif.
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
Ø Menciptakan suasana yang menguntungkan.
Ø menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti.
Ø pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian
atau minat di pihak komunikan.
Ø Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan
yang dapat menguntungkannya.
Ø Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihk komunikan.
Komunikasi
efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting
karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi
biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat,
munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta
beragam kepentingan yang ikut muncul.
Stephen Covey menekankan
konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan
antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar pada apa
yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan
bagaimana kita menyampaikan pesankepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun
tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika
kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka
orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam
komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi
integritas pribadi yang kuat. Menurut Stephen Covey, justru komunikasi
merupakan ketrampilan yang paling penting dalam hidup kita.
Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat
kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan,
komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja,sehingga
kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak
pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulisdengan efektif,
bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana berbicara secara
efektif,apalagibagaimana menjadi pendengar yang baik . Bahkan untuk yang
terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain. Syarat utama agar komunikasi ituefektif adalah kredibilitas.
terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain. Syarat utama agar komunikasi ituefektif adalah kredibilitas.
Keterampilan
komunikasi antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerusmembangun
kredibilitas dan dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk
membangun kredibilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam
menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi
semakin seseorang tidak konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan
menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin
“tidak dipercaya”.
Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81)menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif. Menurut Thomas Leech dalam bukunya “Say it like Shakespeare”. Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81)menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif. Menurut Thomas Leech dalam bukunya “Say it like Shakespeare”. Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).
Leech
menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang
efektif, setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam
komunikasi, yaitumembaca-menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara
(bahasa lisan). Begitu pentingmya, banyakorang menghabiskan waktunya
untukmelakukan,paling tidak,salah satu keempat keterampilan itu.
Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya. Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan harapan ? Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya. Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan harapan ? Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
Ø Menganalisa
Ø Menyalahkan
Ø Menghakimi
Ø Menasehati
Ø Menginterogasi
Keterampilan
yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan
mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu
mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam
komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang
yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif. Komunikasi
efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu dilakukan
untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang
disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara
bersama-sama. Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada
yang merasa tidak mampu, hal ini lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih
orang berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada
prakteknya. Walaupun sepintas sepele, hal ini dapat membantu setiap individu
untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun
dalam kehidupan karirnya.Ketika anda ingin berkomunikasi dengan orang lain,
lakukanlah dengan efektif. Dalam kondisi apapun disarankan agar anda selalu
dapat melakukan komunikasi secara efektif. Dengan berkomunikasi efektif kita
dapat menunjukan kepribadian yang berkarakter positif dan membuka diri untuk
selalu tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan secara bersama-sama.
4. Mengenai
Implikasi Managerial
Implikasi
manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa
implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless
Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi
atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan
ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik
dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara
ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu
organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi
manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa
aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau
manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Ø Teori
Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake
dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu
“concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori
managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua
aspek tersebut, yaitu Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling
sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk
mempertahankan organisasi.Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada
hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu
dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang
nyaman dan ramah. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan
suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh
dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan
kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan
kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan. Task artinya pemimpin
memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi. Midle Road artinya
kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Ø Implikasi
Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam teori manajerial grid terdapat dua
orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal
ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas
memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat
mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system
komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi
dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para
pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa
kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu
dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para
pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.
Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang
baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut
Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan
team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini
berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada
umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu
apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti.
Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan
anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan
kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat Teori X
dan Y. Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967), yang memiliki
pandangan berbeda mengenai manusia yaitu pada dasarnya manusia bersifat
negative (Teori X), dan bersifat positif (Teori Y). Mc. Gregor menyimpulkan
bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan pada
pengelompkkkan asumsi tertentu dan manajer tersebut cenderung membentuk
perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi tersebut. Dalam teori X,
terdapat empat asumsi, diantaranya :
Bawahan
tidak suka bekerja dan bilamana mungkin, akan berusaha menghindarinya Karena
bawahan tidak suka bekerja, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam
dengan hukuman .Bawahan akan mengellakkan tanggung jawab dan sedapat mungkin
hanya mengikuti perintah formal, Kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman
(agar tidak ada alasan untuk dipecat) dan hanya menunjukkan sedikit ambisi.
Ø REFERENSI
Ø 4.
http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html
(pengertian implikasi managerial).http://ronihere.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html
Ø Referensi yang terdapat di dalam wikipedia
o
^ Ruben
Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United
States: Allyn and Bacon
o
^ a b c d e f g Komala,
Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran
o
^ a b c d e Rohim,Syaiful.2009. Teori
Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
o
^ a b West,
Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing
Communication Theory. Third
Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
o
^ a b c (Indonesia) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam
dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari
Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN
978-979-9100-75-7
o
^ a b c Wiryanto,Dr.
2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Prof.DR.Anwar arifin ,oktober 2011,
sistem komunikasi indonesia, SIMBIOSA REKATAMA MEDIA.