#TEORI
ORGANISASI UMUM
MAKALAH TENTANG :
KOMUNIKASI
LISAN (VERBAL)
Nama anggota : SANTIKA DEWI – 18113244
PRIDA
MARTSELA P – 16113915
FAUZI
SAPUTRA - 13113330
RACHMAT
SANDHIWIJAYA – 17113084
MUHAMMAD
RIFAI – 16113104
ZULFIKAR
ARIF – 19113682
REZKY
GUSTAV -
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul (KOMUNIKASI LISAN). Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah (Softskill).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini,
Semoga makalah ini memberikan kami kekompakan ,nilai maximal pada mata kuliah ini. Amin
BEKASI,
NOVEMBER 2014
Anggota
Kelompok.
PENDAHULUAN
Secara
umum mata kuliah ini memberikan penjelasan kepada mahasiswa bahwa bahasa
merupakan sarana komunikasi yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Tetapi dalam penggunaannya bahasa muncul bersamaan dan tak dapat
dipisahkan lagi dari sarana komunikasi lainnya.
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat
penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia
secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita
semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi
kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas
pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi,
senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,
sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan
kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama,
maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Komunikasi juga dikatakan
sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui
proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin
bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak
akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus
bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta
komitmen orang lain.
A. PENGERTIAN
KOMUNIKASI LISAN.
Komunikasi verbal adalah
bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena pada kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal
daripada non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca )
bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Komunikasi lisan digunakan
manusia hampir 80% dari seluruh kegiatan manusia, baik dalam oraganisasi maupun
diluar organisasi, dalam urusan formal maupun informal semuanya sering
menggunakan komunikasi lisan. Inti dalam pembahasan komunikasi lisan di blog
ini adalah, Komunikasi lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
karena sebagian dari kegiatan inti manusia.
Didalam organisasi maupun diluar organisasi
kita membutuhkan komunikasi lisan yang baik dan benar. Berkumunikasi yang baik
adalah dapat menyampaikian sebuah gagasan dengan tepat dan simple, juga sopan.
Dan bisa dikatakan baik juga jika kita bisa menerima
gagasan orang lain dengan baik dan sopan juga.kumunikasi lisan membutuhkan
hubungan timbalbalik baik antara pembicara dan pendengar.
Jadi kita sebaiknya berkomunikasi dengan singkat dan tepat pada tujuan (menjaga eefektifitas dalam berkomunikasi) mengunakan bahasa yang dipahami lawan bicara kita. Sehingga medapatkan komunikasi yang baik dan dapat berjalan dengan baik.
Jadi kita sebaiknya berkomunikasi dengan singkat dan tepat pada tujuan (menjaga eefektifitas dalam berkomunikasi) mengunakan bahasa yang dipahami lawan bicara kita. Sehingga medapatkan komunikasi yang baik dan dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi merupakan
kegiatan penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan
tertentu. Pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti lisan,
tulisan, audio visual ataupun gabungan dari ketiganya.
Dalam komunikasi lisan, pola komunikasi sangat menentukan pilihan kata yang dipergunakan.
Dalam komunikasi lisan, pola komunikasi sangat menentukan pilihan kata yang dipergunakan.
Organisasi yang hubungan antar unit kerjanya
cukup formal, maka bahasa yang dipilih biasanya lugas dan eksplisit. Kata-kata
maupun idiom yang dipergunakan jelas bagi siapa saja, baik di dalam maupun di
luar perusahaan. Artinya, kata-kata dipilih sejelas mungkin dan diusahakan yang
tidak memiliki makna ganda.
B. KOMUNIKASI LISAN ITU MENARIK DAN UNIK.
Unik dalam konteks ini
mengacu kepada dua hal. Pertama, setiap orang memiliki kebiasaan dan
kebutuhan yang relative berbeda ketika berkomunikasi. Kebiasaan itu
dibentuk dari pengetahuan, pengalaman, potensi, serta karakter seseorang. Adapun
kebutuhan, datangnya dari tujuan dan harapan yang timbul dari diri seseorang
ketika berkomunikasi. Termasuk ke dalam kebutuhan adalah keinginan
untuk di akui, dihibur, diberi idea tau informasi, didukung atau dimotivasi,
dan sebagainya.
Oleh karena itu, wajarlah
bila seorang ahli komunikasi, Thomas Hora, mengatakan bahwa untuk dapat
dipahami orang lain sesorang perlu memahami orang itu dengan baik (Gamble dan
Gamble, 1990 : 19)
Keunikan yang kedua, suatu
peristiwa atau pengalaman komunikasi yang pernah terjadi tak akan dapat
terulang lagi dengan cara yang sama persis. Pengalaman itu
berubah. Suatu tindak komunikasi tertentu akan mempengaruhi
perubahan para pelakunya sehingga kegiatan itu tidak akan dapat terjadi lagi
dengan cara yang serupa.
Komunikasi merupakan suatu proses yang
dinamis
Sebagai suatu proses,
komunikasi adalah suatu aktivitas yang selalu berubah, terus-menerus, tak
pernah benar-benar tuntas, dan tidak selalu jelas awal-akhirnya. Peristiwa
yang dialami sebelumnya sekalipun yang tidak disadari mempengaruhi komunikasi
yang terjadi saat itu, dan peristiwa komunikasi saat ini akan mempengaruhi
peristiwa dan situasi komunikasi saat mendatang. Proses itu disebut
dinamis karena semua factor yang terlibat dalam komunikasi orang, latar (tempat
dan waktu), peristiwa, perilaku, media secara terus menerus berinteraksi.
Komunikasi itu terikat konteks
Yang dimaksud dengan konteks
disini adalah segala sesuatu yang melingkupi peristiwa
komunikasi. Termasuk ke dalamnya adalah situasi komunikasi, tradisi
atau adat istiadat, dan budaya masyarakat. Ketidakberhasilan
komunikasidapat terjadi karena para pelaku komunikasi
tidak memahamidengan hal-hal tersebut. Wujudnya dapat
berupa kesalahpahaman atau ketersinggungan yang dapat mengakibatkan
ketidaksampaian pesan.
Komunikasi itu simbolik
Kesimbolan itu karena pada
dasarnya manusia berpikir dan berlaku simbolis. Symbol atau lambing
merupakan susuatu yang digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang
digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang disepakati para
pemakainya. Dengan symbol manusia dapat berkomunikasi untuk
mengungkapkan berbagai hal secara tak terbatas.
Symbol itu dapat berupa
bahasa, gerak tubuh, ekspresi muka, gambar, warna, aroma, busana, atau
kode-kode tertentu. Raut wajah, lambaian tangan, kerdipan mata, cara
berdiri atau berjalan, dan gerakan tuuh lainnya merupakan symbol untuk
menunjukan perasaan, pikiran, atau sikap seseorang. Warna dapat
menunjukan unsur politik tertentu, kematian dan
kegembiraan. Begitu pula dengan aroma, seperti bau kemenyan dan
parfum, dapat menunjukan makna atas suasana tertentu.
Diantara sekian banyak
symbol, bahasa merupakan symbol yang paling banyak digunakan dalam
berkomunikasi. Karena bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan sesuatu
hal dari yang sederhana sampai yang rumit dan dari yang konkrit hingga yang
abstrak, baik yang berlangsung pada saat lampau, kini, maupun mendatang; baik
untuj sesuatu yang bersifat factual ataupun khayal.
Komunikasi merupakan suatu transaksi
Sebagai suatu transaksi, di
dalam komunikasi terjadi proses kegiatan menyampaikan dan menerima
pesan. Di situ ada orang atau pihak yang berperan sebagai penyampai
dan penerima pesan. Masing-masing pasti memiliki kepribadian,
pengalaman, suasana hati, kesan, dan harapan yang tidak selalu
sama. Selain itu, para pelaku komunikasi memainkan peran
tertentu. Apa yang kita perankan ditentukan oleh masyarakat (norma
sosial), hubungan pribadi, serta ukuran yang mengendalikan segala sesuatu dari pemilihan
kata sampai dengan bahasa tubuh.
Atas dasar itu, keberhasilan
suatu komunikasi akan ditentukan oleh kemampuan komunikator menyesuaikan diri
dengan mitra komunikasinya dan peran yang dimainkan, tujuan, serta situasi dan
konteks.
Fungsi Komunikasi
Setiap peristiwa komunikasi
memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk fungsi komunikasi adalah berikut
ini.
1. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran,
sikap, atau perasaan pelaku, seperti sedih, gembira, senang
dan benci.
2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayu, nasihat, adu
pendapat, pembelaan diri permintaan dan perintah.
3. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan
hubungan sosial, seperti sapan, basa-basi, simpati dan penghiburan.
4. Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan
informasi, ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan,
pemberian pelajaran, tukar-berita dan sarasehan.
5. Funsi heuristik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar
atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan
atua penjelasan mengenai suatu hal, “Pak, mengapa ikan yang hidup di
laut tidak asin dagingnya?”
6. Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan informasi yang bertujuan untuk memenuhi
rasa estetis (keindahan), seperti puisi, ceita, drama, dan lagu.
Ø Komunikasi verbal digunakan pada saat :
a.) Pada saat bertemu dan menyapa
b.) Menjelaskan arah
c.) Memberi perintah
d.) Menjawab permintakan
e.) Melayani konsumen
f.) Menjelaskan barang-barang dan pelayanan
g.) Menangani keluhan tamu
h.) Membuat permintakan maaf
i.) Berkomunikasih dengan rekan kerja
Ø Komunikasi Lisan - Komunikasi Personal
Tahap pertama dari komunikasi lisan ialah komunikasi
personal. Komunikasi personal ialah komunikasi antarindividu nan biasanya
terjadi dalam suasana informal atau pergaulan sehari-hari. Meskipun demikian,
tak menutup kemungkinan komunikasi personal pun bisa terjadi pada saat suasana
formal seperti dalam lingkungan kerja atau sekolah.
Ketika versus bicara kita ialah atasan atau guru kita,
rasa hormat perlu dijaga baik dalam sikap, tuturan, maupun dalam bertindak.Oleh
sebab alasan inilah komunikasi lisan sangat perlu buat dikuasai.
Di bawah ini terdapat beberapa tips buat berkomunikasi
lisan secara personal agar setiap maksud atau pesan nan hendak kita sampaikan
bisa diterima dengan jelas.
a. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Hilangkan Ambiguitas
Ambiguitas ialah
kalimat-kalimat nan mengandung makna ganda atau banyak tafsir sehingga orang
mendengar kita berbicara dapat saja salah tafsir. Penggunaan bahasa nan
memiliki ambigu akan menyebabkan salah pengertian dari versus komunikasi Anda.
Dalam berkomunikasi lisan personal, sebaiknya Anda
menggunakan bahasa-bahasa nan lugas dan mudah dipahami. Jangan sampai versus
bicara berkerut kening saat mendengar pembicaraan Anda dan diam melongo sebab
tak mampu menangkap inti pembicaraan.
b. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Bertanya buat Memastikan
Dalam komunikasi lisan
personal, mengajukan pertanyaan ialah sesuatu nan lazim dan sangat diperlukan.
Jika tak paham dengan apa nan diutarakan versus komunikasi, sebaiknya Anda
bertanya buat meminta klarifikasi kembali maksud dan tujuan arah
pembicaraannya.
Kadang seseorang merasa malu buat bertanya sebab risi
dianggap tak mendengar pembicaraan oleh si kawab bicara. Namun, bertanya buat
memastikan dapat sebaiknya dilakukan buat menghilangkan salah persepsi selama
berkomunikasi.
c. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Catat Poin-poin Penting
Saat melakukan komunikasi
lisan personal, poin-poin krusial dalam pembicaraan dan inti dari jawaban
versus bicara harus dicatat dalam otak kita. Hal ini dimaksudkan agar kita tak
lupa atau ngelantur ketika kita sedang diajak berbicara.
Ingat, catatlah semuanya dalam otak, bukan sebuah
catatan. jangan sampai Anda sibuk mencatat poin krusial dalam sebuah catatan
sementara pembicaraan masih berlangsung. Selain akan dianggap tak sopan, versus
bicara Anda pun akan sedikit tersinggung.
d. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Peka Terhadap Bahasa Tubuh dan Intonasi
Dalam
teori hubungan dan komunikasi disimpulkan bahwa bahasa tubuh ternyata
sangat berpengaruh ketika kita sedang berbicara. Sekitar 55% jaringan
komunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh, intonasi suara 38%, dan nan terkecil
justru ucapan hanya 7%. Jadi, peranan nan paling krusial dalam komunikasi lisan
ialah bahasa tubuh kita ketika sedang berbicara dan perhatikan sikap serta
intonasi versus bicara kita.
d. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Gunakan Alat Bantu
Alat bantu dalam
berkomunikasi lisan antarpersonal absolut digunakan jika memang pesan nan kita
sampaikan membutuhkan sebuah peyakinan dari versus bicara kita. Alat bantu
dapat berupa grafik, gambar, atau data berguna buat meminalisasi kesalahpahaman
antar individu.
e. Tips Berkomunikasi Lisan Personal - Sampaikan Rangkuman
Rangkuman atau konklusi
pembicaraan absolut dilakukan dalam komunikasi lisanterutama komunikasi
formal sehingga masing-masing pihak dapat saling mengoreksi bila terjadi kesalahpahan
atau kesimpangsiuran informasi.
2. Komunikasi Lisan dalam Beretorika dan Berdiskusi
Mempresentasikan ide atau
gagasan dalam global kerja atau akademis di muka publik sering kali kita
lakukan. Peristiwa ini niscaya berlangsung dalam keadaan formal sehinga Anda
harus memberikan kesan nan baik pada kelompok individu nan menjadi versus
bicara Anda.
Penyampaian materi, ide, atau gagasan harus dilakukan
dengan komunikasi lisan nan baik. Berikut ini tips nan perlu Anda ketahui dalam
beretorika.
a. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Persiapan nan Matang
Carilah informasi seakurat mungkin buat memenuhi isi dari
materi nan akan dipresentasikan. Jangan ragu buat mencari fakta, data, dan
pembenaran-pembenaran dari para pakar buat mendukung pendapat Anda. setelah
Anda dapatkan seuanya, lanjutkan dengan berkomunikasi lisan nan baik.
b. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Pembukaan nan Menarik
Pembukaan nan menarik ialah kesan pertama dari penampilan
Anda. Buatlah pendengar penasaran dengan informasi nan Anda sampaikan. Mungkin
Anda dapat membuat sedikit lelucon dengan penyampaian komunikasi lisan nan baik
agar suana sedikit cair dan akrab. Namun, sebelum lelucon ini disampaikan,
harus melihat situasi dan kondisi apakah memungkinkan atau tidak.
c. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Memberikan Penekanan pada Poin-poin Penting
Poin-poin krusial harus ditekan agar orang bisa mengingat
apa nan Anda bicarakan. Poin-poin krusial harus dijabarkan secara kronologis
agar diakhir persentasi bisa disimpulkan dengan bijak dan orang paham dengan
apa nan Anda bicarakan dan menyakininya.
d. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Gunakan Fakta
Memberikan fakta dalam berektorika ialah krusial adanya
buat meyakinkan audiens. Setiap temuan fakta nan Anda dapatkan sebisa mungkin
harus disampaikan seefektif mungkin.
e. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Gunakan Alat Bantu
Gambar, grafik, dan data nan seksama absolut disampaikan
dalam beretorika. Selain itu, memberikan garis-garis besar informasi kepada
audiens buat membantu pemahaman mereka pun tak boleh Anda lupakan begitu saja.
Sebaiknya garis-garis besar tersebut kita kemukakan di akhir presentasi Anda.
f. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi
Bahasa tubuh itu krusial dalam berkomunikasi lisan
bersikaplah sangat percaya diri dan konfiden bahwa apa nan Anda bicarakan dalah
kebenaran. Intonasi nan Anda gunakan saat berbicara haruslah tegas, lugas, dan
padat. Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat sehingga audiens bisa menangkap
informasi dengan benar.
g. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Kontak Mata
Kontak mata krusial dalam berbicara. Tataplah barang 3
sampai 5 detik tiap wajah-wajah meraka.
h. Tips Berkomunikasi Lisan dalam Beretorika - Libatkan Audiens
Libatkan mereka dalam pembicaraan kita. dengan memberikan
pertanyaaan atau meminta mereka buat mengulang apa nan kita sampaikan hal ini
buat menjalin konsentrasi audiens agar tak jenuh sebab mendengarkan komunikasi
satu arah.